
IwanWahyudi.net – 6 Sumber Sumber Penghasilan Penulis. Setiap pekerjaan yang dijalani oleh setiap orang harus dilakukan dengan sepenuh hati. Tapi boro-boro sepenuh hati, bagaimana jika pekerjaan yang dilakukan tidak atau kurang menghasilkan? Sebagai contoh adalah profesi penulis. Sekilas keren mendengar profesi ini. Tapi bagaimana jika penghasilannya kecil? Karena inilah artikel ini ditulis, untuk memberi sharing sedikit pengalaman saya menjadi penulis selama 10 tahun.
Bagaimana, sudah siap menyimak cerita saya?
Yuk kita mulai.
Menjadi penulis harus dilakukan dengan happy, sehinga karya yang dihasilkan bisa menarik pembaca. Tapi untuk happy memang tidak mudah, apalagi jika imbalan yang kita dapatkan dari menulis ini tidak sesuai dengan harapan.
Untuk menyamakan persepsi diawal tulisan ini saya mau memberikan gambaran bahwa untuk menjalani sebuah profesi professional seseorang harus mempunyai minimal penghasilan setiap bulannya. Setidaknya yang didapat adalah lebih besar dari UMR yang ada di daerahnya. Atau setidaknya sebagai nilai nominal terkecil adalah 5 juta, karena setahu saya mungkin belum ada UMR sebesar 5 juta saat ini. Padahal dengan menjadi penulis, penhasilan sebesar ini sangat mungkin untuk didapatkan. Tapi bagaimana caranya?
Sebelum menjawab ini saya akan menjelaskan 2 sumber penghasilan penulis secara garis besar beberapa tahun lalu (zaman dulu). Darimana sumber penghasilannya?
Ternyata secara garis besar penghasilan penulis zaman dulu didapatkan dari:
Sumber Penghasilan Penulis Sejak Dulu
- Royalty penjualan buku dari penerbit
Royalty penulisan dari penerbit ini adalah sumber penghasilan konvensional bagi seorang penulis. Saya katakana konvensional karena biasanya penulis yang kurang menguasai medan penulisan hanya akan menggarap lahan ini.
Apakah salah?
Tidak ada yang salah, karena setiap orang boleh melakukan apapun sesuai pilihannya. Tapi sebagai informasi bahwa dengan mengandalkan dari sumber ini setiap penulis akan kesulitan.
Mengapa?
Tentu jawabannya adalah sebagai berikut:
- Untuk memasukkan naskah dari penerbit syaratnya sulit. Tidak semua naskah yang bagus diterima oleh penerbit, karena setiap penerbit punya pasar sendiri. Buktinya banyak tulisan yang awalnya ditolak berkali-kali oleh penerbit, setelah diproduksi sendiri hasilnya menggiurkan, iya kan?
- Setelah diterima penerbit pun, bukan jaminan akan mendapatkan penghasilan dari royalty. Karena royalty tentu akan dibayarkan hanya jika ada penjualan dari buku.
- Jika pun ada buku yang mendaaptkan royalty, jika hanya mengandalkan dari 1 buku sangatlah kurang. Contoh perhitungannya adalah jika sebuah buku dijual dengan harga 50 ribu, lalu seorang penulis mendapatkan royalty 10 %, maka jika cetak 1000 eks, yang akan didapat adalah 1000 x 50.000 = 50.000.000 / 10 = 5.000.0000.
Royalty ini biasanya akan diberikan dalam waktu 3-6 bulan sekali. Masalahnya adalah apa bisa sebuah buku terjual 1000 eks dalam 1 bulan? Jika tidak bisa, maka mungkin penulis katakanlah baru bisa menjual dalam 3 bulan, maka berapa besarnya jika 5 juta dibagi 3 bulan?
Perhitungan diatas itu jika prosentase royalty 10 %, pada kenyataannya ada yang hanya memberikan 7 %, dan untuk laku 1000 eks memang bukan hal yang mudah.
- Penghasilan dari Fee Penulisan
Alternatif yang kedua sebagai sumber penghasilan penulisan zaman dulu adalah dengan mendapatkan penghasilan dari fee menulis buku (sebagai penulis freelance). Maksudnya adalah seorang penulis akan mendapat imbalan setiap kali menyelesaikan proyek penulisan dengan klien. Lain
Dulu, ini hanya biasa dilakukan oleh mereka yang berprofesi sebagai wartawan. Jadi selain menulis untuk redaktur tempatnya bekerja, seorang wartawan biasanya menulis untuk sejumlah proyek untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Tapi saat ini tidak hanya wartawan yang bisa melakukannya, karena penulis buku atau akademisi pun bisa juga dengan catatan mereka punya kemampuan menulis yang baik.
Berapa nilai dari jasa penulisan freelance ini?
Nilainya beraneka ragam, setiap penulis fee jasa penulisannya berbeda dengan penulis lainnya, tapi biasanya besarnya fee ini ditentukan dari jenis penulisan, misalnya:
- Co-writer biayanya lebih kecil dari ghost writer
- Ghost writer biayanga lebih kecil dari penulisan buku biografi
- Penulisan biografi biayanga paling tinggi, karena tingkat kesulitannya lebih dari dua jenis layanan penulisan diatas.
Alternatif Sumber Penghasilan Penulis Saat ini
- Penulis Konten Perusahaan
Ternyata, selain 3 jenis layanan penulisan diatas, adalagi yang lebih mahal dengan tingkat kesulitan yang juga lebih komplek, yaitu penulisan untuk konten perusahaan.
Bagaimana maksudnya?
Jadi, penulis akan mendapatkan penghasilan dari penulis dari kliennya adalah perusahaan,
Alhamdulillah saya sudah sampai di tahap ini. Sejak tahun 2014 saya sudah mulai membantu menulis konten untuk perusahaan. Memang kerjanya tim, tapi memang yang didapat sepadan dengan tingkat kesulitanya.
Apa saja jenis konten perusahaan?
Ada penulisan yang rutin:
Misalnya annual report yang diwajibkan bagi seluruh perusahaan go public yang ada di Indonesia. Ada juga sustainability report yang ini juga akan diwajibkan bagi perusahan go public untuk melaporkan perusahaannya setiap tahunnya.
Ada penulisan yang berkala:
Misalnya penulisan CSR dan majalah internal perusahaan. Ini biasanya dilakukan oleh sebagian perusahaan saja dan waktunya tergantung perusahaan yang bersangkutan.
Ada yang dilakukan hanya sekali:
Misalnya adalah penulisan sejarah perusahaan. Ini yang tingkat kesulitannya paling tinggi karena merangkum seluruh kegiatan selama puluhan tahun (biasanya diatas 20 tahunan).
Banyak penulisan yang belum mendapatkan kesempatan menulis untuk konten perusahaan ini. Mereka lebih banyak masih berkutat dengan penulisan untuk penerbit (mendapatkan royalty). Saya sebaliknya, tidak pernah menulis untuk penerbit – meski sudah medapat beberapa tawaran – saya lebih sreg untuk menjadi penulis konten perusahaan.
Banyak alasan yang mendasari saya untuk mengambil keputusan ini. Meskipun memang agak aneh untuk beberapa tahun belakangan ini. Tapi setidaknya dalam beberapa bulan ini keputusan yang saya ambil ternyata tidak salah.
Ya, saat pendemi covid 19 melanda, banyak penerbit juga termasuk penulisnya mengeluhkan penjualan buku yang menurun drastis. Bagaimana dengan kebutuhan menulis konten perusahaan?
Alhamdulillah tetap ada, meski mungkin jumlahnya berkurang dan perusahaan mengurangi anggarannya. Untuk saat ini saya lebih fokus untuk penulisan konten perusahaan karena pertimbangan diatas. Tapi ke depannya, tidak menutup kemungkinan bagi saya untuk sharing pengalaman saya menjadi penulis dan membesarkan jasa penulisan saya dalam bentuk acara-acara yang notebene juga bisa menjadi sumber penghasilan penulis seperti misalnya:
- Workshop dan Seminar Penulisan
Pada saatnya nanti saya akan sharing bagaimana saya memulai menjadi penulis dan membesarkan jasa penulisan yang awalnya hanya bermodalkan ratusan ribu saja. Saya akan sharing bahwa menjadi penulis mempunyai banyak keuntungan apalagi di era digital ini, dimana dengan tanpa modal pun, seseorang bisa mendapatkan penghasilan dengan kemampuan menulisnya.
Misalnya untuk penulisan artikel SEO, copywriting landing page, conten marketing produk drosipper, dll.
- Kursus menulis
Kursus menulis yang sudah saya adakan adalah kursus online menulis biografi dengan aplikasi telegram. Ke depannya saya akan adakan kursus online ini dengan grup facebook, karena pengalaman saya mengikuti kursus online, dengan grup facebook lebih sistematis.
Mempunyai kursus menulis juga merupakan sumber penghasilan bagi penulis. Saya menetapkan harga yang terjangkau, di angka ratusan ribu, dengan harapan banyak orang dari segala lapisan masyarakat yang kelak bisa menulis biografi dengan wasilah kursus online ini.
- Penjualan buku atau ebook mandiri
Penghasilan penulis lainnya adalah dengan menjual buku mandiri, baik dalam bentuk buku fisik atau ebook. Dengan hubungan yang dekat antara penulis dengan pembacanya yang telah terjalin – baik dari penjualan buku sebelumnya atau interaksi di blog atau kopdar, maka para pembaca akan menjadi pelanggan setia setiap buku yang penulis hasilkan.
Dengan pemaparan tentang penghasilan penulis diatas, yakin ini Anda tidak berminat menjadi penulis?
Jika ada dalam hati yang berbisik, ….
“Berminat….”
“Wah enak juga ya jadi penulis…..”
“Wah boleh juga nih…”
Nah, berarti Anda sudah ada di artikel yang tepat, karena ke depan saya akan rutin sharing bagaimana sih cara menulis yang baik, mulai dari postingan di social media, artikel blog bahkan buku yang akan kita tulis.
Ingin informasi tentang teknologi, gadget dan sosial media ? ke IwanWahyudi.com saja.
Saya sudah menulis buku, tapi belum menambah penghasilan yg sanahat berarti, karenanya saya ingin gabung dan belajar dengan team anda.
Maaf untuk saat ini Tim kami sudah mencukupi. Semoga nanti ada lowongan yang tepat